Sabtu, 23 Februari 2013

Presiden Filipina Kritik Warganya yang Duduki Sabah

Pasukan Malaysia yang bersiaga (Foto: The Star)
Pasukan Malaysia yang bersiaga (Foto: The Star)
MANILA – Presiden Filipina Benigno Aquino, mengkritik warganya yang kini menduduki wilayah Sabah yang merupakan bagian dari wilayah Malaysia. Aquino menganggap aksi tersebut dapat memicu terjadiya konflik terbuka.

Warga Filipina yang menduduki wilayah Sabah merupakan anggota Kesultanan Sulu. Secara historis Kesultanan Sulu memang pernah menguasai wilayah tersebut. Warga Sulu pun mengkalim Sabah sebagai hak milik Kesultanan Sulu.

“Menduduki wilayah Sabah dengan senjata tidak akan menyelesaikan masalah. Jika kalian membawa senjata, maka pihak Malaysia pun juga akan melawan kalian dengan senjata,” ujar Aquino kepada media, seperti dikutip AFP, Jumat (22/2/2013).

Aquino juga menyatakan, pihaknya sedang mencari cara untuk menyelsaikan masalah Sabah dengan damai. Ia pun telah membujuk anggota Kesultanan Sulu untuk menghentikan aksinya di Sabah.

“Presiden Aquino telah memerintahkan kami untuk mencari solusi terhadap insiden di Sabah, ia ingin insiden tersebut dapat segera diselesaikan,” pungkas Menteri Luar Negeri Filipina, Albert del Rosario.

Kesultanan Sulu memang sempat menguasai wilayah Sabah. Sabah kemudian disewakan mereka ke Inggris yang kemudian menyerahkan wilayah itu ke Malaysia. Kesultanan Sulu sendiri kini berada dalam kekuasaan Filipina. Sultan Sulu tidak memiliki kekuasan politik namun masih memiliki pengaruh besar di wilayah Sulu.

Pihak Kesultanan Sulu menyatakan terdapat 800 warganya yang kini berada di Sabah, 20 diantaranya membawa senjata. Sultan Sulu, Jamalul Kiram, meminta warganya untuk tetap berada di Sabah walaupun nantinya diusir secara paksa oleh pemerintah Malaysia.

“Senjata yang kami bahwa hanya untuk membela diri. Jika aparat Malaysia menyerang kami, maka kami akan membalas,” terang juru bicara Kesultanan Sulu, Abraham Idjirani.